Setelah kematiannya, terjadi perebutan kekuasaan antara Ashur-etil-ilani, saudara laki-lakinya Sinsharishkun, jenderal Sin-shumu-lishir, dan orang yang kemudian menjadi raja baru Babilonia, Nabopolassar. Tidak jelas siapa berperang melawan siapa, tetapi akibatnya Kerajaan Asyur yang digjaya itu akhirnya hancur. Menurut Prasasti Adad-guppi, "Asur-etillu-ili" menjadi raja selama 3 tahun menggantikan Asyurbanipal, sebelum Nabopolassar mengambil alih kerajaan itu dan menjadi raja pertama kekaisaran Babilonia Baru yang meliputi wilayah kekaisaran Asyur.[20]
siapakah penerus Asyurbanipal?
Ground Truth Answers: Asur-etillu-iliAsur-etillu-ili
Prediction:
Kedua pangeran itu kemudian melanjutkan berbagai pendidikan. Surat-surat yang terlestarikan dari Shamash-shum-ukin memberikan laporan kepada ayahnya mengenai situasi di Babilon; Asyurbanipal di kediamannya menerima surat-surat sebagai putra mahkota. Situasi menjadi krisis darurat pada tahun 669 SM, ketika Esarhadon, saat berangkat menyerang Mesir,[6] tiba-tiba mangkat. Asyurbanipal tidak dinobatkan menjadi raja Asyur sampai di akhir tahun yang sama. Neneknya Zakutu mengambil alih semua dukungan untuk klaim tunggalnya atas tahta kerajaan dan memerintahkan agar semua laporan tindakan pengkhianatan diberikan kepadanya dan Asyurbanipal. Ini menunjukkan betapa berpengaruhnya ibu suri ini di awal pemerintahan Asyurbanipal. Upacara resmi penobatan dilakukan pada bulan kedua tahun baru, dan pada tahun yang sama (668 SM), Asyurbanipal mengangkat saudara laki-lakinya sebagai raja Babilon. Masa transisi ini berjalan lancar, dan kedua pemerintahan dari dua saudara yang masih muda itu dimulai. Sejumlah teks menggambarkan hubungan mereka seperti saudara kembar. Tetapi jelas bahwa Asyurbanipal, sebagai raja Asyur, sebagaimana ayahnya sebelum dia, juga disebut sebagai "raja alam semesta".
siapakah penerus Asyurbanipal?
Ground Truth Answers: saudara laki-lakinya
Prediction: